Jumat, 02 Juni 2017

Tuhan Sayang Sama Saya #3

Hari itu tepatnya malam itu saya dibiopsi.
Setelah semalaman saya tidak bisa tidur hari ini saya sudah sampai pada tahap siap menerima apapun hasilnya,saya sudah berserah diri pada Tuhan apapun yang terjadi.
apapun hasilnya saya harus siap.
Saya berangkat agak cepat memngingat antrean yang begitu panjang,tapi nyatanya prof Teguh tetap datang pukul 19.30....saya dipanggil masuk ruang USG kemaren tapi sekarang yang mengambil sample biopsi adalah laki2 dan dokter radiologi perempuan.
saya kurang tahu yang laki2 itu dokter atau paramedis disitu. payudara disuntik dengan jarum kecil dan puji Tuhan tidak sakit.kira2 5 menit prosesnya.
selesai biopsi saya antre kembali dengan hati yang kembali was2 ini penentuanmu sis!
tiba saya dipanggil ke ruangan prof Teguh.
seperti biasa prof teguh membaca hasil PA dengan serius.
hmmmmmm....
"bu,hasilnya tumor jinak!"
ingin saya berteriak dan memeluk dokter tapi saya tahan saya hanya bersyukur dan berseru "Puji Tuhan!!
rasanya seperti gunung es yang meleleh dan diguyur air di saat jalan2 di gurun pasir ...
"ibu siap operasi kan,besok sabtu pagi saya operasi kista dan tumornya,dan sedikit jaringan di ketiak"
'saya siap prof!"
"tapi nanti kita PA lagi ya tumornya lagi,untuk memastikan benar2 ini tumor"
sedikit ada gundah tapi saya tertutupi dengan hasil yang tidak mengkuatirkan ini.
jadi saya akan dioperasi 2 hari lagi, saya harus cek ke laboratorium untuk pemeriksaan lab persiapan operasi.
malam itu saya langsung puasa.
Paginya saya bergegas ke laboratorium Paramita di jl.Cik ditiro Yogyakarta.
dua kali ini saya kesana yang pertama ketika menemani anak saya Xray gigi untuk pemasangan behel.Tempatnya VIP dan nyaman...dan so pasti mahal broo..
gak lama pemeriksaan selesai dan bisa diambil sorenya.
Sore anak saya pulang dari kampus langsung mengambil dan saya intip hasilnya sepertinya OK OK saja.
Malam harinya saya kembali ke klinik untuk menyerahkan hasil lab ke prof Teguh.
Kata prof Teguh hasilnya bagus banget dan dinyatakan siap untuk operasi.
Saya sempatkan untuk bertanya ke prof Teguh, "prof,gimana kalau hasil PA nya nnati kurang bagus?"
"tenang saja bu,saya sdh antisipasi kok nanti saya ambil diamternya agak lebar ya jadi kalau seandainya kurang bagus, sudah aman kok".
saya pun mengangguk tanda setuju dan lega.
Malam itu saya kabarin suami saya dan besok suami saya ambil cuti untuk menemani saya ....My best  husband!



Tuhan Sayang Sama Saya #2

Waktu itupun tiba tepatnya hari selasa tanggal 16 Mei 2017.
malam pukul 7 saya berangkat ke klinik Onkologi Kotabaru Yogyakarta. Saya ditemani anak2 saya Icha dan Elsa,. Pasien masih berdatangan, cukup membuat jantung saya makin berdebar gak karuan melihat ada beberapa pasien yang sepertinya dalam proses kemo,terlihat memakai penutup kepala,dan ada yang memakai kursi roda,orang2 tua dan yang masih terlihat segar bugar juga banyak.
Malam itu ada beberapa orang dokter yang praktek saya tidak begitu memeperhatikan siapa saja dokternya hanya tahu prof.Teguh dan dokter Kun saja.
Waktu antre lumayan lama sampai anak2 saya gelisah dan gak sabaran menunggu.
di depan saya duduk seorang suster biarawati beliau sedang menemani rekan suster juga yang sedang berobat, saya beranikan diri untuk mengobro.
"suster,temannya tadi nomer berapa ya? tanya saya {karena teman suster tsb sdh masuk ke ruangan dokter}.
"saya kurang tahu bu" jawab suster.
'Teman suster sakit apa?" tanya saya lagi kepo.
"Teman saya baru operasi bu,tapi ada keluar cairan dari bekas operasinya jadi mau dirujuk ke RS di Jakarta" jawab suter. mak deg jantung saya makin kenceng berdetak.
"ibu sakit apa?" suster balik bertanya.
"Mau konsutasi sus,payudara saya sakit hilang timbul gitu" jawab saya sedikit curcol
suster yang kemudian saya tahu berkarya di Wonosobo ini memberi saran yang membuat hati saya sedikit terhibur.
"bu, ajak bicara penyakitnya sambil dielus..kalau semua baik2 saja ya" kata suster tsb.
Saya ingin mengobrol lebih lama tapi nama saya sudah dipanggi.saya pamit dan menuju ke ruangan prof Teguh....tak saya duga anak saya Elsa ikut masuk ke dalam,sambil berbisik saya tanya "kok kamu ikut dek?" jawab anak saya " disuruh suster temani mama" ,hmmm suster yang baik,sayang saya lupa namanya.

Setelah bercerita mengenai riwayat sakit saya, dokter membaca hasil mame dari RS Panti rapih yg saya bawa.
Beliau bertanya "kenapa cuma 1 payudara saja yang diperiksa bu? diperiksa lagi yang lebih lengkap ya mamography dan USG kedua payudaranya?
"Saya takut dok,kan kalau dimamo sakit" kata saya
Prof Teguh meyakinkan saya" gak sakit bu!
akhirnya saya masuk ruang mamo dulu...hmmm ruangannya dingin
singkatnya saya diperiksa dan tidak sakit sama sekali!!
saat itu juga saya nyesel sekali kenapa tidak dari dulu saya periksa kalau alatnya sekarang sudah canggih.
saya kepo dengan mbak yang memeriksa saya "gimana mbak hasilnya??
bukannya menjawab dia malah balik bertanya yang membuat saya lumayan shock.
'Ibu punya kebiasaan mencabut bulu ketiak ya?
"gak kok mbak saya biasanya mencukur,memang kenapa"
"sepertinya ada sesuatu di payudara sebelah kanan bu, biasanya karena kebiasaan mencabut bulu ketiak sehingga membuat benjolan di payudara"
"masa mbak,itu apa ya??" saya makin deg2an.
"nanti dokter saja yang menjelaskan ya"
Keluar dari ruangan mamo hati saya kacau balau...
Sampai kemudian saya masuk ke ruangan USG mame...
yak dokternya cewek..memeriksa dengan detail sampai membuat payudara saya nyut2an..beda sekali caranya dengan USG mame di Panti Rapih yang hanya sebentar.
dokter bertanya " keluarga ibu ada yang sakit seperti ini gak?
"ada dok,kakak saya dan kakak saya 1nya lagi meninggal karena kanker serviks"
hmmmm hati saya sedih gak karuan saat itu mengingatnya.
selesai dari USG saya masih menunggu untuk dibacakan oleh prof Teguh.
kira2 jam 10 saya baru masuk ruangannya lagi.
Hati saya gak karuan membaca mimik prof Teguh saat membaca hasilnya.
"bu,sebelah kiri itu memang betul ada kista,tapi yang sebelah kanan ini sepertinya tumor kira2 1,5cm!"
"apa dok?tumor?
"ibu gak merasakan ada benjolan?'
"gak pernah meraba prof karena sama sekali gak sakit"
cemas bukan kepalang hati saya waktu itu.
Prof Teguh meminta saya besok hari rabu,17 mei untuk di biopsi untuk mengetahui tumornya jenis apa.
saya pulang dengan langkah gontai,,gimana kalau hasilnya tumor.... yang tidak saya inginkan,bagaimana kalau ini itu....pikiran berat berkecamuk dalam hati saya,sampai malam itu saya tidak bisa tidur! saya mau menangis kepada siapa? mau bicara pada siapa? suami saya ada di kalimantan,akhirnya saya mengeluhkan pada Tuhan..kenapa Tuhan?? saya banyak dosa ya Tuhan? saya bukan orang baik ya? saya kurang ibadah ya?dan saya menyalahkan diri saya sendiri.

Bersambung.....