Postingan mama icel kali ini rada-rada serius ya,ngetiknya juga sambil mrebes mili .
Ada yang lain ketika kami melewati TNK sewaktu perjalanan kami ke Samarinda selasa
lalu.Entah itu perasaan miris,sedih,marah,kecewa,gemas yang jelas kami dibuat
ternganga oleh keadaan TNK sekarang. Sejauh mata memandang hanya tinggal sisa pem
bakaran hutan,batang-batang pohon yang menghitam ,pokok-pokok kayu sisa
penebangan,dan tanah gundul yang membentang di kanan kiri jalan yang kami lalui.
Entah siapa yang dengan tega (dan pasti sengaja)membrangus hutan lindung yang men
jadi kebanggaan masyarakat Kutai Timur,Kalimantan,Indonesia bahkan menjadi pe
nyumbang bagi paru-paru dunia . Terus terang hanya ada perasaan marah yang lebih
terasa di benak kami,tidakkah terpikirkan bagaimana kerugian dan akibat dari pem
karan hutan yang membabi buta tersebut? Tidakkah terpikirkan bagaimana nasib
binatang-binatang yang hidup tergantung dengan hutan lindung yang menjadi rumah
bagi mereka?Orang utan,burung enggang yang mulai langka keberadaannya dan menjadi
ciri khas pulau Kalimantan kemanakah mereka akan pergi jika tempat tinggalnya di
renggut oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab??sungguh ironis sekali disaat
pemerintah ramai memberantas illegal logging,menggalakkan pelestarian alam,yayasan dan
organisasi pecinta lingkungan hidup dengan suka rela menyumbang dana dan tenaga karena
peduli lingkungan dan binatang langka dunia datang mendirikan atau membangun pusat
rehabilitasi di pedalaman hutan Kalimantan,kita sebagai warga Indonesia yang diberi
karunia berupa kekayaan alam dengan mudahnya menghancurkan begitu saja dalam waktu
yang sangat singkat hanya untuk kepentingan pribadinya saja.
Mungkin rasa malu sudah garing ya atau sudah mati barangkali,sehingga tidak mampu
mengalahkan keegoisannya.Keinginan kita sebagai orang yang masih sadar,masih
Punya kepeduliaan terhadap lingkungan apakah hanya cukup melihat semua terjadi
begitu saja di depan mata kita?Dan membiarkan hal itu terjadi dan akan terus ter
jadi?Mama icel sungguh sangat berharap ada tangan-tangan yang dengan tegas
mampu mencegahnya. Dan yang paling penting memberi penyuluhan akan pentingnya
melestarikan alam yang telah dititipkan Tuhan untuk kita pelihara..
Mama icel jadi rindu pemandangan boring di perjalanan Sangatta-Bontang yang
Kini tidak ada lagi. Kita sepertinya lupa bersyukur …
peduli lingkungan dan binatang langka dunia datang mendirikan atau membangun pusat
rehabilitasi di pedalaman hutan Kalimantan,kita sebagai warga Indonesia yang diberi
karunia berupa kekayaan alam dengan mudahnya menghancurkan begitu saja dalam waktu
yang sangat singkat hanya untuk kepentingan pribadinya saja.
Mungkin rasa malu sudah garing ya atau sudah mati barangkali,sehingga tidak mampu
mengalahkan keegoisannya.Keinginan kita sebagai orang yang masih sadar,masih
Punya kepeduliaan terhadap lingkungan apakah hanya cukup melihat semua terjadi
begitu saja di depan mata kita?Dan membiarkan hal itu terjadi dan akan terus ter
jadi?Mama icel sungguh sangat berharap ada tangan-tangan yang dengan tegas
mampu mencegahnya. Dan yang paling penting memberi penyuluhan akan pentingnya
melestarikan alam yang telah dititipkan Tuhan untuk kita pelihara..
Mama icel jadi rindu pemandangan boring di perjalanan Sangatta-Bontang yang
Kini tidak ada lagi. Kita sepertinya lupa bersyukur …
4 komentar:
Wah, bener-bener parah nih...
Jadi sedih juga.
halo..trims ya udah mampir.. btw, ksian jg liat TNK kyk gitu...pantes kalo bontang, sangatta, samarinda, udah makin panas...hutannya udah ga ada
Perut Lapar dan Rasa Tamak Nyang Luar Binasa Mengalahkan Logika... :(
Saya bersyukur jika masih ada yang mengalirkan air mata menyaksikan TNK yang hancur lebur. Saya sendiri sudah habis air mata
Posting Komentar