Minggu, 24 Mei 2020

pandemi

Sudah hampir 3 bulan ini saya dan anak2 di rumah saja anak2 tidak kuliah sampai kapan tidak tahu masih menunggu keputusan pemerintah, kalau melihat kondisi yang terjadi sekarang masyarakat yg masih bandel bin ngeyelan cukup merepotkan pemerintah, disisi lain roda ekonomi harus tetap berjalan tidak selamanya pemerintah akan memberi bantuan terus menerus apalagi belakangan ada yg menyalahgunakan bantuan sosial bukan untuk menyambung hidup tp justru membeli sesuatu yang tidak perlu. menyedihkan sekali mendengarnya....
Lalu sampai kapan pandemi ini akan selesai?sampai negara ini bangkrut?
kasian nasib orang2 yang sdh berjuang sebagai tenaga medis dan para kaum rebahan yg dengan sukarela berdiam di rumah,gak adil rasanya.
Maka saya terpaksa setuju saja jika semua "dinormalkan" kembali , aktifitas ekonomi berjalan kembali, sekolah2 dibuka, tapi tentu dengan syarat2 yg semua orang harus patuhi .
Tetap menjaga jarak, dilarang berkerumun, tidak boleh mengadakan acara yg mengumpulkan banyak masa, wajib memakai masker, di semua tempat disiplin melaksanakan protokol kesehatan , dan tetap ada sangsi bagi yang melanggar!
Tetapi orang yang peduli dan waras pastilah tdk menjadikan alasan untuk bebas kemanapun tanpa tujuan penting, tetap stay di rumah. jika keluar rumah, karena bekerja atau hal penting lainnya.
Jadi fokus pemerintah ke masalah kesehatan harus diantisipasi karena mau tidak mau pastilah jumlah pasien akan bertambah , cb itu yg tidak disiplin dan suka marah2 klo ditegur karena tidak pake masker diberi sangsi jadi relawan tinggal di RS noh...
Maaf ini uneg2 saya karena kegeraman melihat polah orang yg egois.
Moga2 semakin hari banyak yg aware , sampai virusnya enggan berdekatan dg kita..







Tidak ada komentar: